Home / REGIONAL / Gubernur Khofifah Terima Penasihat Presiden Rusia, Bahas Kerja Sama Maritim dan Pendidikan

Gubernur Khofifah Terima Penasihat Presiden Rusia, Bahas Kerja Sama Maritim dan Pendidikan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan kehormatan Penasihat Presiden Federasi Rusia Nikolai Patrushev di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. (Dok.JurnalMediaNusa)

Surabaya (JurnalMediaNusa) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan kehormatan Penasihat Presiden Federasi Rusia, H.E. Nikolai Patrushev, bersama delegasi tingkat tinggi Dewan Maritim Federasi Rusia di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (5/11).

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia, khususnya Jawa Timur, dengan Federasi Rusia. Fokus kerja sama diarahkan pada sektor maritim, pendidikan, serta penelusuran sejarah diplomasi kedua negara.

Delegasi Rusia terdiri atas Kepala Direktorat Kepresidenan untuk Kebijakan Maritim Nasional Sergey Vakhrukov, Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov, sejumlah Wakil Menteri, pimpinan korporasi strategis, dan akademisi dari universitas maritim.

Khofifah menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut yang membuka ruang kolaborasi strategis dengan Federasi Rusia. Ia menilai, peluang kerja sama di sektor maritim, pendidikan, dan sejarah diplomasi sangat relevan dengan arah pembangunan Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut kedatangan Penasihat Presiden Federasi Rusia Nikolai Patrushev di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. (Dok.JurnalMediaNusa)

“Kami berterima kasih karena meski waktu kunjungan sangat singkat, Delegasi Tinggi Rusia memberikan banyak informasi strategis. Kami siap menindaklanjuti peluang kerja sama, baik investasi dermaga, shipbuilding, peningkatan SDM, maupun penelusuran sejarah hubungan Rusia dan Indonesia,” ujar Khofifah.

Jatim Siap Jadi Gerbang Maritim Nasional

Dalam pertemuan itu, Khofifah menegaskan peran penting Jawa Timur sebagai simpul konektivitas nasional, terutama dalam distribusi logistik ke kawasan Indonesia timur. Menurutnya, sekitar 80 persen logistik wilayah Indonesia timur disuplai dari Jawa Timur.

“Pemerintah pusat menempatkan industri maritim di Surabaya dan wilayah lain di Jawa Timur. Dari 39 jalur tol laut nasional, sebanyak 21 jalur berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak. Sekarang Jawa Timur sedang menyiapkan diri sebagai Gerbang Baru Nusantara,” jelasnya.

Khofifah menambahkan, konektivitas laut menjadi kebutuhan vital bagi wilayah timur Indonesia yang belum terhubung jalur darat. “Transportasi laut menjadi urat nadi logistik Indonesia timur, selain transportasi udara,” tegasnya.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia di bidang kemaritiman. “Kami butuh SDM yang menguasai teknologi dan manajemen maritim. Pendidikan vokasi dan universitas maritim di Jawa Timur harus terus diperkuat,” ujarnya.

Jatim Tumbuh Stabil dan Jadi Kontributor Ekonomi Nasional

Khofifah juga memaparkan kekuatan ekonomi Jawa Timur sebagai salah satu pusat pertumbuhan nasional. Pada Triwulan II 2025, ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,23 persen (y-o-y), lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 5,12 persen.

“Kontribusi Jawa Timur terhadap PDB nasional mencapai 14,44 persen dan menyumbang 25,36 persen terhadap PDRB Pulau Jawa. Dengan luas wilayah mencapai 36,23 persen dari total enam provinsi di Jawa, Jatim menjadi daerah paling luas sekaligus salah satu motor ekonomi nasional,” ungkapnya.

Rusia Tawarkan Pembangunan Monumen Sejarah

Selain kerja sama ekonomi dan maritim, Rusia juga membuka peluang kolaborasi di bidang sejarah. Nikolai Patrushev mengusulkan pembangunan monumen untuk memperingati dukungan rakyat Rusia terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Untuk memperingati peristiwa bersejarah ini, kami mengusulkan pembangunan monumen kapal selam Pasopati sebagai simbol kerja sama erat antara kedua negara,” tutur Patrushev.

Ia menegaskan kesiapan Rusia untuk menjajaki berbagai proyek bersama, termasuk pembangunan infrastruktur dan industri perkapalan di Jawa Timur. Patrushev juga mengapresiasi sambutan hangat dari pemerintah provinsi.

“Saya sangat senang dengan keramahan dan keterbukaan Gubernur Khofifah. Saya yakin kerja sama antara kedua negara akan semakin konstruktif dan bermanfaat bagi kedua bangsa,” ujarnya.

Khofifah menutup pertemuan dengan optimisme bahwa kunjungan ini menjadi awal penguatan hubungan strategis antara Jawa Timur dan Federasi Rusia. “Dialog hari ini membuka ruang baru bagi kolaborasi maritim, pendidikan, dan ekonomi. Kami siap memperkuat sinergi dengan Rusia untuk kemajuan bersama,” tegasnya.(Rek)

Like and Share
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *