Home / BERITA / KESEHATAN / Anak Sehat, Generasi Cerdas: Ngawi Intensifkan Program Pencegahan Cacingan

Anak Sehat, Generasi Cerdas: Ngawi Intensifkan Program Pencegahan Cacingan

Anak-anak sekolah dasar di Ngawi meminum obat pencegahan cacingan dalam kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) yang digelar Dinas Kesehatan Ngawi. (Dok.JurnalMediaNusa)

Ngawi (JurnalMediaNusa) – Menyusul maraknya kasus kecacingan dengan fatalitas di Kabupaten Sukabumi, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi menegaskan komitmennya untuk menanggulangi penyakit cacingan dengan Program Pencegahan Cacingan yang berjalan intensif sejak 2015.

Kecacingan bukan sekadar gangguan kesehatan ringan. Penyakit ini dapat memicu kehilangan gizi, penurunan kecerdasan, hingga turunnya produktivitas, yang pada akhirnya mengganggu kualitas sumber daya manusia. Tanpa penanganan, kecacingan berpotensi menjadi ancaman serius terhadap pencapaian Generasi Emas 2045.

Pengelola Program Kecacingan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Ririn Noviyanti, menyampaikan bahwa program ini menyasar anak-anak usia 1–12 tahun.

“Seluruh anak di kelompok usia ini harus rutin mendapatkan obat pencegahan cacingan agar tumbuh sehat dan terbebas dari infeksi cacing,” ujarnya.

Saat ini, kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) masih berlangsung di berbagai puskesmas di Ngawi. Program tersebut terintegrasi dengan kegiatan lain seperti bulan vitamin A, pemberian makanan tambahan, dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Capaian POPM tahun 2025 juga membanggakan, dengan cakupan 100 persen pada putaran pertama.

Siswa sekolah dasar di Ngawi bersama-sama meminum obat pencegahan cacingan dalam program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM). (Dok.JurnalMediaNusa)

Selain pemberian obat, program ini menekankan edukasi dan pengendalian lingkungan melalui lima pilar utama, termasuk promosi kesehatan dan surveilans.

Ririn menambahkan, sebagian besar kasus kecacingan yang dilaporkan di Jawa Timur bukan berasal dari saluran pencernaan, melainkan dari Cutaneous Larva Migrans (CLM). Penyakit ini berupa infeksi kulit akibat larva cacing tambang hewan yang masuk melalui permukaan kulit ketika bersentuhan dengan tanah atau pasir yang tercemar feses anjing maupun kucing.

Untuk mencegah kecacingan, masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungan, memasak makanan hingga matang, menggunakan alas kaki, rajin mencuci tangan dan kaki dengan sabun, serta menghindari kontak langsung dengan tanah yang berpotensi terkontaminasi.

“Masyarakat juga harus tanggap terhadap kondisi sekitar. Jika ada anak yang menunjukkan gejala kecacingan, segera laporkan ke petugas kesehatan agar penanganan dapat dilakukan lebih dini,” tegas Ririn.

Dengan kerja sama semua pihak, Kabupaten Ngawi optimistis dapat terus menekan angka kecacingan sekaligus mencetak generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di masa depan. (Er)

Like and Share
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *