Home / PEMERINTAHAN / Gencarkan Edukasi ASI Eksklusif, Pemkab Ngawi Tekan Angka Stunting

Gencarkan Edukasi ASI Eksklusif, Pemkab Ngawi Tekan Angka Stunting

Kegiatan “Aksi Cegah Stunting” di Pendopo Kabupaten Ngawi, sebagai bagian dari sosialisasi penguatan intervensi spesifik melalui pemberian ASI eksklusif, Selasa (23/7/2025). (Dok.JurnalMediaNusa)

Ngawi (JurnalMediaNusa) – Pemerintah Kabupaten Ngawi terus mengintensifkan berbagai program edukasi dan sosialisasi untuk menurunkan angka stunting, salah satunya melalui kampanye pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pencegahan dini terhadap gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi.

Stunting masih menjadi tantangan serius yang dihadapi daerah, karena berdampak jangka panjang terhadap perkembangan kognitif, produktivitas, dan kualitas hidup anak. Untuk itu, upaya promotif dan preventif seperti pemberian ASI eksklusif menjadi fokus utama Pemkab Ngawi.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngawi, dr. Ana Mursyida, menegaskan pentingnya membekali para ibu dengan wawasan tentang ASI eksklusif sejak masa kehamilan. Edukasi tersebut tidak hanya untuk membangun kesiapan fisik, tetapi juga mental dalam menjalani proses menyusui.


Peserta yang terdiri dari kader PKK, organisasi wanita, dan tenaga kesehatan antusias mengikuti kegiatan “Aksi Cegah Stunting” melalui kampanye ASI eksklusif di Pendopo Kabupaten Ngawi, Selasa (23/7/2025). (Dok.JurnalMediaNusa)

“ASI eksklusif diberikan sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan, dan dapat dilanjutkan hingga 2 tahun. Ini bukan hanya memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga berperan penting dalam mencegah stunting,” jelas dr. Ana saat ditemui dalam kegiatan sosialisasi, Rabu (23/7/2025).

Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam kampanye ini, termasuk kader PKK, tenaga kesehatan, serta organisasi wanita seperti Aisyiyah dan Muslimat. Materi edukasi disampaikan oleh para konselor ASI dan pelatih dari TOT Nasional.

Sebagai bentuk implementasi program, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi telah menggencarkan penyuluhan kepada ibu hamil dan menyusui, pelatihan petugas kesehatan, serta distribusi materi edukatif dalam bentuk poster dan media cetak lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, dr. Yudono, menyebutkan bahwa program ASI eksklusif telah memberikan dampak positif terhadap penurunan angka stunting di daerah. Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di Ngawi turun dari 14 persen menjadi 11,4 persen.

“Penurunan ini menunjukkan bahwa upaya kami membuahkan hasil. Tapi perjuangan belum selesai, karena target kami adalah zero stunting di masa depan,” ungkap dr. Yudono.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan pemberian ASI eksklusif sangat dipengaruhi oleh dukungan lingkungan, termasuk kebijakan di tempat kerja yang ramah ibu menyusui serta keterlibatan ayah dalam mendukung pola asuh sehat.

Pemkab Ngawi berharap sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial terus ditingkatkan demi menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting.(Adv/DinkesNgawi/Saa))

Like and Share
Tag: