Sahil Jha saat berinteraksi denganbpetani dan pemuda desa mengenai praktik pertanian berkelanjutan dan penggunaan pupuk organik sebagai langkah nyata menjaga kesuburan tanah.(Dok.JurnalIndiaNusa/Er)
Ngawi (JurnalMediaNusa) — Sebuah perjalanan epik demi kelestarian lingkungan tengah dilakukan Sahil Jha (19), pemuda asal India, yang kini melintasi Indonesia dalam misi global bertajuk “Save Soil”. Dengan mengayuh sepeda sejauh 20.000 kilometer melintasi 20 negara di empat benua, Sahil menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan tanah demi masa depan bumi.
Perjalanan ini dimulai dari Bundaberg, Australia pada 21 Maret 2025. Sejak itu, Sahil telah melintasi New Zealand, Bali, Surabaya, Jember, dan saat ini singgah di Ngawi, Jawa Timur. Selanjutnya, ia akan melanjutkan perjalanannya menuju Yogyakarta, Semarang, Cirebon, Purwakarta, dan Jakarta.

Kehadiran Sahil di Desa Jatirejo, Kecamatan Kasreman, disambut hangat oleh masyarakat setempat. Dalam kunjungannya, Sahil berdialog dengan para petani dan pemuda desa mengenai praktik pertanian berkelanjutan dan penggunaan pupuk organik sebagai langkah nyata menjaga kesuburan tanah.
Tak hanya berdiskusi, Sahil juga turut serta dalam kegiatan budaya bersama warga, termasuk menari dan berbagi pengalaman. Momen ini menciptakan kebersamaan yang menginspirasi, serta mempererat hubungan lintas budaya dalam semangat pelestarian lingkungan.
Kampanye “Save Soil” yang diusung Sahil merupakan bagian dari gerakan internasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang krisis degradasi tanah. Menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), sekitar 90% lapisan atas tanah di bumi dapat mengalami kerusakan parah pada tahun 2050 jika tidak ada tindakan serius.
“I departed from India, then to New Zealand, Bali, Surabaya, Jember, and now I am in Ngawi. After this, I will go to Jogja, Semarang, Cirebon, Purwakarta, and Jakarta,” ujar Sahil dalam Bahasa Inggris.
(Aku berangkat dari India, lalu Newzealnd, Bali, Surabaya, Jember, dan sekarang ada di Ngawi, setelah ini akan ke Jogja. Semarang, Cirebon, Purwakarta dan Jakarta)
Setelah menyelesaikan rutenya di Indonesia, Sahil berencana melanjutkan perjalanan ke Singapura, Malaysia, Thailand, Inggris, 12 negara di Eropa, dan Amerika Serikat. Ia akan mengunjungi sekolah, universitas, dan komunitas lokal untuk menyebarkan pesan penyelamatan tanah.
“Next going to Singapore, Malaysia, Europe, and England,” ungkapnya saat ditanya soal rencana lanjutan.
(Selanjutnya saya akan menuju Singapura, Malaysia, Eropa dan Inggris)
Sahil berharap kampanye ini tidak hanya membangkitkan kesadaran masyarakat, tetapi juga mendorong Pemerintah di berbagai Negara untuk menerapkan kebijakan yang berpihak pada regenerasi tanah dan pertanian berkelanjutan.
Selama 15 bulan ke depan, ia akan terus mengayuh sepeda membawa pesan bahwa masa depan bumi bergantung pada kesehatan tanah hari ini.(Er)