Warga Desa Dempel bersama pejabat dan tokoh masyarakat mengikuti prosesi adat Boyong Pangan Sri Sedono dengan doa bersama dan makan tumpeng di area persawahan, Rabu (3/9/2025). (Dok.JurnalMediaNusa)
Ngawi (JurnalMediaNusa) – Warga Desa Dempel, Kecamatan Geneng, merayakan tradisi turun-temurun Boyong Pangan Sri Sedono pada Rabu (3/9/2025). Prosesi adat ini menjadi ungkapan syukur para petani kepada Tuhan Yang Maha Esa menjelang musim panen.
Acara yang mengusung tema “Nyawiji Dadi Siji, Gemah Ripah Loh Jinawi” berlangsung di area persawahan. Warga bergotong-royong membawa hasil bumi dan tumpeng sebagai simbol kemakmuran, kekeluargaan, sekaligus wujud keguyuban masyarakat.
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, hadir langsung dan menyampaikan apresiasi atas konsistensi masyarakat Desa Dempel menjaga tradisi sekaligus menerapkan pertanian ramah lingkungan.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Ngawi, sekaligus mewakili Bapak Bupati, kami memberikan penghargaan yang luar biasa kepada Desa Dempel, seluruh petani, dan warganya yang istiqamah dalam melestarikan tradisi serta konsisten mengembangkan pertanian berkelanjutan,” ujar Mas Antok, sapaan akrabnya.
Ia menilai Desa Dempel berhasil mengemas tradisi budaya metil sebagai aset budaya sekaligus perayaan kreatif yang sarat makna. “Tradisi budaya metil ini bukan sekadar ritual syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi juga simbol keguyuban petani. Dari sisi produksi, panen kali ini sangat baik, dan dari sisi budaya, acara ini punya nilai sosial dan historis yang penting,” tambahnya.
Acara ditutup dengan doa bersama dan makan tumpeng, melambangkan harapan agar panen melimpah dan membawa berkah bagi seluruh warga desa.
Kehadiran Kepala Dinas Pertanian Ngawi Supardi, Kepala Disparpora Wiwien Purwaningsih, serta Forkopimcam Geneng semakin menegaskan dukungan pemerintah terhadap pelestarian tradisi lokal yang beriringan dengan kemajuan sektor pertanian. (Rek)