Ratusan remaja dari berbagai komunitas mengikuti Kampanye Remaja Anti Stunting 2025 bertema “Remaja Sehat, Generasi Kuat” di Alun-Alun Merdeka Ngawi, Sabtu (26/7/2025). Kegiatan ini digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi sebagai upaya pencegahan stunting sejak usia remaja. (Dok.JurnalMediaJurnalistik)
Ngawi (JurnalMediaNusa) – Dalam upaya membangun generasi unggul bebas stunting, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi menggelar Kampanye Remaja Anti Stunting bertajuk “Remaja Sehat, Generasi Kuat” pada Sabtu (26/7/2025) di Alun-Alun Merdeka Ngawi.
Kampanye ini menjadi bagian dari strategi pencegahan stunting sejak dini yang menekankan pentingnya peran remaja sebagai calon orang tua dan agen perubahan dalam menciptakan generasi yang sehat menuju visi Indonesia Emas 2045. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai perwakilan komunitas remaja, di antaranya: Pramuka Saka Bakti Husada (SBH); Posyandu Remaja; Duta Genre Kabupaten Ngawi; Dimas Diajeng Ngawi.
Para peserta terlibat aktif dalam kegiatan edukatif dan sosialisasi mengenai pentingnya pola hidup sehat, konsumsi makanan bergizi seimbang, serta kebiasaan rutin mengonsumsi tablet tambah darah sebagai bagian dari upaya pencegahan anemia dan stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, dr. Yudono, dalam sesi wawancara menegaskan bahwa pencegahan stunting tidak cukup hanya dilakukan pada saat anak lahir atau saat kehamilan, melainkan harus dimulai dari hulu, yakni sejak masa remaja.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi bersama tim dan ratusan remaja peserta Kampanye Remaja Anti Stunting 2025 berpose semangat di atas panggung Alun-Alun Merdeka Ngawi, Sabtu (26/7/2025), dalam rangkaian kegiatan bertema “Remaja Sehat, Generasi Kuat”. (Dok.JurnalMediaNusa)
“Salah satu Upaya pencegahan stunting adalah pencegahan dari hulu, yaitu sejak masa remaja, dengan mewujudkan remaja yang sehat. Remaja hari ini adalah calon orang tua masa depan. Jika remajanya sehat, maka mereka akan melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas pula. Itulah kenapa penting untuk memperhatikan kesehatan remaja sejak dini,” ujarnya.
Menurut dr. Yudono, kualitas gizi dan kesehatan remaja, khususnya remaja putri sebagai calon ibu, sangat menentukan masa depan generasi bangsa. Ia juga menyoroti pentingnya edukasi berkelanjutan dan dukungan lingkungan yang sehat bagi tumbuh kembang remaja.
Selain sebagai penerima manfaat, remaja juga digalakkan menjadi agen perubahan (agent of change) dalam lingkungannya. Mereka diharapkan dapat menyebarluaskan informasi dan membangun kesadaran kolektif di kalangan teman sebaya maupun komunitas remaja lainnya mengenai bahaya stunting dan cara mencegahnya.
“Remaja sebagai calon ibu dan agen of change memiliki peran yang krusial dalam pencegahan stunting. Kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan remaja tentang kesehatan, tetapi juga memotivasi mereka untuk berbagi pengetahuan kepada sesama. Dengan begitu, dampak positifnya akan meluas dan berkelanjutan,” tambahnya.
Lebih dari sekedar penyuluhan satu arah, kampanye ini diharapkan menjadi Langkah awal terbentuknnya kesadaran kolektif di kalangan remaja. Kami juga berharap, pengetahuan yang didapatkan dari kegiatan ini tidak berhenti pada peserta, tetapi bisa menyebar lebih luas.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi bersama para juara Lomba Content Creative dalam rangka Kampanye Remaja Anti Stunting 2025 di Alun-Alun Merdeka Ngawi, Sabtu (26/7/2025). (Dok.JurnalMediaNusa)
“Saya sangat berharap hasil dari kegiatan ini remaja mendapatkan tambahan pengetahuan yang bisa dibagikan ke teman-teman dan komunitas remaja lainnya, sehingga memberikan dampak positif untuk Kesehatan di Kabupaten Ngawi, sehingga bisa menghasilkan generasi yang berkualitas dan bebas stunting untuk Indonesia Emas 2045,” ucap dr. Yudono.
Kampanye ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk mendukung program nasional percepatan penurunan angka stunting. Dengan menggandeng komunitas remaja, Dinas Kesehatan berharap tercipta generasi yang tidak hanya cerdas dan kuat, tetapi juga sadar akan pentingnya kesehatan sejak usia muda.
Stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia, dengan dampak jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak dan kualitas hidup masa depan. Keterlibatan remaja sebagai bagian dari solusi merupakan pendekatan baru yang strategis dan relevan dengan tantangan zaman.(Adv/DinkesNgawi/Rek)