Home / EDUKATIF / Desa Suruh Bangun Kesadaran Warga Lewat Sosialisasi Tangguh Bencana

Desa Suruh Bangun Kesadaran Warga Lewat Sosialisasi Tangguh Bencana

Narasumber dari Tim SAR SIKATAN memberikan materi sosialisasi kebencanaan di Balai Desa Suruh, Kecamatan Bringin, Ngawi. (Dok.JurnalMediaNusa)

Ngawi (JurnalMediaNusa) – Desa Suruh, Kecamatan Bringin, menggelar sosialisasi pencegahan angin puting beliung dan kebakaran rumah tangga di Balai Desa Suruh pada Jumat (2/5/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari program Desa Tangguh Bencana yang bertujuan membangun kemampuan masyarakat untuk mandiri menghadapi sekaligus memulihkan diri dari bencana.

Warga desa, ibu-ibu PKK, organisasi masyarakat, serta Tim SAR SIKATAN Desa Ngawi Purba hadir dalam kegiatan tersebut. Melalui sosialisasi ini, pemerintah desa ingin meningkatkan edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat dalam mengurangi risiko kebakaran maupun bencana lainnya.

Kepala Desa Suruh, Shepty Puspita Rahmawati, menegaskan peran ibu-ibu PKK sangat penting dalam mitigasi kebakaran. “Kami berharap ibu-ibu dapat menjadi garda terdepan di rumah masing-masing untuk mencegah kebakaran,” ujarnya.

Sesi materi yang dibawakan oleh Broto Sanjayo dari Tim SAR SIKATAN mengulas faktor penyebab kebakaran rumah tangga, mulai dari kebocoran selang gas, korsleting listrik, hingga kelalaian penggunaan api. Ia menekankan bahwa kebocoran kecil pada selang gas sering tidak terdeteksi karena adanya kotoran seperti jamur atau kerak. Untuk itu, warga diminta rutin membersihkan selang gas dengan air hangat minimal sebulan sekali dan selalu memakai peralatan berstandar SNI.

Peserta sosialisasi kebencanaan di Desa Suruh, Kecamatan Bringin, Ngawi, berfoto bersama usai kegiatan. (Dok.JurnalMediaNusa)

Selain itu, Broto juga mengingatkan agar warga tidak menggunakan sambungan kabel listrik secara berlebihan dan memastikan instalasi listrik memenuhi standar. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah korsleting yang kerap menjadi pemicu kebakaran.

Tidak hanya teori, tim pemadam kebakaran turut memberikan pelatihan praktik. Peserta belajar memadamkan api dengan cara tradisional menggunakan kain basah atau karung goni, serta menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Antusiasme ibu-ibu PKK terlihat jelas ketika mereka aktif bertanya mengenai prosedur evakuasi dan teknik penanganan kebakaran.

Shepty menambahkan, kegiatan ini merupakan kali pertama Desa Suruh mengadakan sosialisasi kebakaran. “Ibu-ibu yang sehari-hari berada di rumah bisa langsung mempraktikkan ilmu ini demi keamanan keluarga dan lingkungan,” ucapnya.

Melalui kegiatan ini, Desa Suruh tidak hanya memperkuat kesiapsiagaan warganya, tetapi juga menegaskan komitmen untuk menjadi desa tangguh yang mampu beradaptasi dan pulih dari ancaman bencana.(Rek)

Like and Share
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *