Home / BERITA / PENDIDIKAN / “Tidak Ada Instruksi Beli Buku Penunjang,” Kepala SMPN 2 Ngawi Luruskan Isu

“Tidak Ada Instruksi Beli Buku Penunjang,” Kepala SMPN 2 Ngawi Luruskan Isu

Gedung SMP Negeri 2 Ngawi tampak dari halaman depan. (Dok.JurnalMediaNusa)

Ngawi (JurnalMediaNusa) – Kepala SMP Negeri 2 Ngawi, Hary Supriyono, angkat bicara terkait kabar yang menyebut sekolah mewajibkan siswa membeli buku penunjang. Ia menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan meluruskan informasi yang beredar.

“Sekolah tidak pernah mewajibkan siswa membeli buku penunjang. Anak-anak sudah memiliki buku paket dari pemerintah. Hary menegaskan pada Senin (1/9/2025) bahwa guru boleh memakai buku lain hanya sebagai referensi pribadi, bukan acuan utama, saat dikonfirmasi wartawan JurnalMediaNusa.

Hary menjelaskan, orang tua memiliki kebebasan penuh jika ingin melengkapi putra-putrinya dengan buku tambahan. Mereka bisa membelinya di toko mana saja, secara online, atau memanfaatkan buku bekas milik saudara. Hanya saja, ia mengingatkan agar tidak menggandakan dengan cara fotokopi karena bisa menimbulkan persoalan hak cipta.

“Kalau orang tua merasa perlu menambah buku, silakan. Tapi itu pilihan, bukan kewajiban. Dengan atau tanpa buku penunjang, pembelajaran tetap berjalan karena pegangan utama tetap buku paket dari pemerintah,” jelasnya.

Ia juga membantah isu adanya kerja sama antara sekolah dengan toko buku tertentu. Menurutnya, sekolah tidak pernah mengarahkan siswa ke tempat pembelian tertentu.

“Kami pastikan tidak ada kerja sama dengan toko mana pun. Sekolah tidak menjual dan tidak mewajibkan. Semua kembali pada keputusan orang tua,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hary menambahkan jika ada guru yang menganjurkan siswa membeli buku penunjang, hal itu terjadi karena kesalahpahaman. “Kalau ada guru kami yang menganjurkan siswa membeli buku penunjang, mungkin di situ ada miss antara kepala sekolah dengan guru. Arahan sebenarnya, guru boleh menggunakan buku penunjang sebagai referensinya sendiri, bukan mengarahkan siswa untuk membeli,” katanya.

Ia menegaskan pihaknya akan segera melakukan evaluasi internal. “Dengan adanya isu ini, saya akan membenahi jika ada hal yang kurang tepat. Tujuannya agar ke depan tidak ada lagi kesalahpahaman,” tegasnya.

SMPN 2 Ngawi mengeluarkan klarifikasi untuk menenangkan para orang tua murid sekaligus menegaskan komitmennya menjalankan kebijakan pemerintah dengan menggunakan Buku Teks Pelajaran (BTP) resmi sebagai acuan utama. (Rek)

Like and Share
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *