Home / REGIONAL / Gubernur Khofifah Ajak Warga Asal Jatim di NTT Perkuat Semangat Guyub Rukun dan Sinergi Ekonomi

Gubernur Khofifah Ajak Warga Asal Jatim di NTT Perkuat Semangat Guyub Rukun dan Sinergi Ekonomi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan semangat guyub rukun warga Jatim di NTT sebagai kekuatan sosial yang mampu menggerakkan ekonomi daerah. (Dok.JurnalMediaNusa)

Kupang (JurnalMediaNusa) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berasal dari Jawa Timur untuk terus menjaga semangat guyub rukun, mempererat persaudaraan, serta memperkuat sinergi ekonomi antarwilayah.

Ajakan tersebut disampaikan Khofifah saat menghadiri Forum Silaturahim Masyarakat NTT Asal Jawa Timur di Hotel Harper Kupang, Kamis (6/11) malam. Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan mewarnai pertemuan tersebut.

Semangat Guyub Rukun, Identitas Masyarakat Jawa Timur

Dalam sambutannya, Khofifah menegaskan bahwa semangat guyub rukun merupakan kekuatan sosial yang mampu memperkokoh harmoni dan kerja sama ekonomi antar daerah.

“Paguyuban masyarakat NTT asal Jawa Timur harus menjadi penguat dari seluruh proses pembangunan di NTT dan tetap menjaga guyub rukun. Ini adalah identitas masyarakat Jawa Timur,” ujarnya.

Ia menambahkan, persatuan tidak hanya dibangun melalui transaksi ekonomi, melainkan juga lewat semangat saling memahami, menghormati, dan mempercayai satu sama lain.

“Kalau kita tidak pernah bertemu, sulit membangun kesepahaman. Dari mutual understanding lahir respect, dan dari situ tumbuh trust. Kalau sudah saling percaya, tidak mudah orang memecah belah kita. Dari sinilah guyub rukun tumbuh,” tegasnya.

Social Capital Jadi Kekuatan Ekonomi Modern

Khofifah juga mengapresiasi peran komunitas masyarakat asal Jatim di NTT yang aktif menjaga harmoni sosial dan berkontribusi dalam kegiatan ekonomi produktif. Ia menyebut, kekuatan sosial dan spiritual semacam ini merupakan modal sosial (social capital) penting dalam pertumbuhan ekonomi modern.

“Kita punya social capital luar biasa. Dalam ekonomi modern, faktor sosial seperti etnis, suku, asosiasi, hingga spiritual capital dari majelis taklim mampu menopang keteduhan dan kedamaian yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Menurutnya, forum tersebut mempertemukan banyak pihak mulai dari pelaku usaha, BUMD, OPD, ulama, pendeta, hingga tokoh masyarakat. “Ini kesempatan untuk menyatukan pikiran dan membangun kesepahaman bersama,” imbuhnya.

Transaksi Misi Dagang Jatim–NTT Capai Rp1,88 Triliun

Khofifah juga memaparkan bahwa hubungan ekonomi antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Timur terus menunjukkan perkembangan positif. Dari total 46 kali Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur, NTT mencatatkan transaksi tertinggi dengan nilai mencapai Rp1,882 triliun.

“Artinya, kekuatan ekonomi antara Jawa Timur dan NTT sangat besar. Banyak pelaku usaha dari Lamongan, Madura, hingga Banyuwangi yang aktif di sini, terutama di sektor kuliner. Bumbu khas masyarakat Lamongan ternyata cocok dengan selera masyarakat Kupang dan NTT,” ungkapnya.

Bhinneka Tunggal Ika Jadi Semangat Persaudaraan

Menutup sambutannya, Gubernur Khofifah mengingatkan pentingnya nilai luhur Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar kebersamaan bangsa.

“Kita punya 714 suku dan lebih dari 10 ribu bahasa, tapi kita bisa rukun karena diikat oleh Pancasila. Maka bawalah semangat Jawa Timur ini sebagai air kehidupan yang mengaliri kebersamaan dan persaudaraan,” pesannya.

Apresiasi dari Pemprov NTT dan Paguyuban Jatim

Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma menyampaikan apresiasi atas kontribusi masyarakat asal Jatim yang tinggal dan berusaha di NTT. Ia menilai, kehadiran mereka tidak hanya memperkuat ekonomi, tetapi juga menumbuhkan harmoni sosial dan budaya.

“Persaudaraan ini merajut kebersamaan dan keharmonisan. Masyarakat asal Jatim di NTT menjadi motivator bagi masyarakat lokal untuk terus bergerak maju,” katanya.

Johni menambahkan, semangat kebersamaan dan toleransi yang terjalin menjadi wujud nyata dari Nusa Terindah Toleransi.

“NTT ini pantas disebut Nusa Terindah Toleransi. Semangat inilah yang terus kita bangun bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Masyarakat NTT Asal Jatim Poeji Watono menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Gubernur Khofifah. Menurutnya, kehadiran Khofifah membawa energi positif bagi warga Jatim di perantauan.

“Beliau bukan hanya pemimpin, tetapi juga sosok ibu yang meneguhkan semangat guyub rukun di mana pun warga Jatim berada,” katanya.

Penyerahan Bantuan dan Kehadiran Pejabat Daerah

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyerahkan bantuan tali asih senilai Rp50 juta kepada Paguyuban Masyarakat NTT Asal Jatim.

Wakil Gubernur NTT Johanis Asadoma, Anggota Komisi B DPRD Jatim Nafif Laha, Kepala OJK Jatim Yunita Linda Sari, dan Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo turut menghadiri acara tersebut.

Selain itu, hadir pula unsur perangkat daerah dari kedua provinsi serta asosiasi pelaku usaha seperti KADIN Jatim, IWAPI Jatim, HKTI Jatim, FORKAS Jatim, APINDO Jatim, HIPMI Jatim, REI Jatim, HKI Jatim, dan HIMKI Jatim.(Rek)

Like and Share
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *