Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan secara langsung kepada korban kecalakaan maut KA di Magetan, (Dok.JurnalMediaNusa)
Ngawi (JurnalMediaNusa) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan kepada keluarga korban kecelakaan Kereta Api Malioboro Ekspres yang terjadi di perlintasan sebidang di Kelurahan Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, pada 19 Mei 2025 lalu. Kecelakaan tersebut melibatkan KA Malioboro Ekspres rute Purwokerto–Malang yang menabrak tujuh sepeda motor.
Santunan diserahkan langsung oleh Gubernur Khofifah di Pendopo Kabupaten Magetan sebelum menghadiri acara serah terima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Magetan, pada Senin pekan lalu. Setiap korban meninggal dunia menerima santunan sebesar Rp10 juta, korban luka berat Rp5 juta, dan korban luka ringan Rp2,5 juta.
“Atas berpulangnya para korban kecelakaan, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam. Sebelum memberikan sambutan, saya membacakan Al-Fatihah untuk para korban,” ujar Khofifah.
Ia juga mendoakan para keluarga yang ditinggalkan dan korban yang sedang menjalani perawatan agar diberikan kekuatan dan kesembuhan. “Kekuatan dan kesabaran sangat penting dalam menghadapi musibah ini. Semoga yang dirawat segera pulih,” imbuhnya.

Berikut daftar korban meninggal dunia dalam peristiwa ini, yakni:
1. Totok Herwanto (52), warga Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
2. Rama Zainul Fatkhur Rahman (23), warga Dusun Panggung, Desa Panggung, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan.
3. Resyka Nadya Maharani Putri (23), warga Dusun Mundu, Desa Gemarang, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun.
4. Hariyono (54), warga Dusun Mutur, Desa Gunungan, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan.
Sementara itu, lima korban luka yang telah mendapatkan perawatan medis adalah:
1. Wendy Ardhya Novita Sari (35), warga Mimika, Papua – dirawat di RSAU dr. Efram Harsana Magetan.
2. Oni Handoko (35), warga Kabupaten Ngawi – dirawat di RSAU dr. Efram Harsana Magetan.
3. Ananda Duta Pratama (22), warga Kecamatan Barat, Magetan – dirawat di RSUD dr. Sayidiman Magetan.
4. Rifkiy Hermawan (23), warga Kabupaten Nganjuk – dirawat di RSUD dr. Soedono Madiun.
5. Fianda Septi – menjalani rawat jalan di Puskesmas Barat Magetan.
Khofifah menegaskan bahwa kecelakaan terjadi di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) No. 08 (KM 176+586) Emplasemen Magetan, yang merupakan jalur ganda dan dijaga secara resmi.
Menurut kronologi kejadian, palang pintu ditutup untuk memberi jalan bagi KA Matarmaja. Setelah kereta tersebut melintas, palang pintu dibuka kembali. Namun, pada saat bersamaan, KA Malioboro Ekspres melaju dari arah berlawanan dan menghantam tujuh sepeda motor yang tengah menyeberang.
“Evaluasi terhadap keberadaan dan penjagaan palang pintu terus kami lakukan. Bisa jadi ada faktor human error. Karena itu, palang pintu harus selalu dijaga agar memberikan rasa aman bagi pengguna jalan,” jelasnya.
Ia menambahkan, koordinasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan PT KAI terus diperkuat untuk memastikan keamanan perlintasan. Sejumlah titik bahkan telah menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
“Hari ke hari, pemanfaatan teknologi digital dan AI semakin penting untuk mendukung keselamatan di perlintasan sebidang,” tegasnya.
Yulian Respati, istri dari Oni Handoko (korban luka), menyampaikan terima kasih atas perhatian Gubernur Khofifah.
“Suami saya adalah tulang punggung keluarga. Karena kecelakaan ini, ia belum bisa bekerja. Bantuan dari Ibu Gubernur sangat berarti bagi kami untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya haru.(Dim)