Destinasi Wisata Religi yang Menyatukan Lima Agama di Bali
Ngawi (JurnalMediaNusa) – Di tengah dominasi wisata alam Pulau Dewata, terdapat sebuah destinasi unik yang menjadi cermin toleransi dan persatuan bangsa: Puja Mandala. Terletak di Desa Kampial, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, kompleks ini menyatukan lima tempat ibadah dari lima agama resmi di Indonesia (Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Buddha) dalam satu kawasan harmonis.
Puja Mandala bukan hanya tempat beribadah, tapi juga simbol nyata keberagaman yang dirawat dalam semangat persaudaraan. Keberadaannya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan nuansa keberagaman dan kedamaian antarumat beragama.
Kelima rumah ibadah yang berdiri berdampingan di kompleks ini antara lain:
1. Masjid Agung Ibnu Batutah,
Masjid tiga lantai ini memiliki atap prisma hijau cerah dan kapasitas hingga 3.000 jamaah. Masjid ini juga menyimpan koleksi langka seperti bedug kuno dan mushaf Al-Qur’an tulisan tangan.
2. Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa
Gereja bergaya Eropa dengan menara lonceng dan fasad elegan ini terinspirasi dari penampakan Bunda Maria di Amsterdam.
3. Vihara Buddha Guna Mengusung arsitektur Thailand, vihara ini memiliki pagoda emas dan patung gajah putih, menciptakan atmosfer damai dan menenangkan.
4. Gereja Kristen Protestan GKPB Bukit Doa
Gereja ini menggabungkan desain modern dengan sentuhan budaya Bali. Ibadah diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.
5. Pura Jagat Natha
Pura Hindu dengan ornamen serba putih dan kolam buatan, menghadirkan keteduhan khas tempat ibadah umat Hindu.
Puja Mandala berada di jalur utama wisata selatan Bali, tepatnya di Jalan Raya Kurusetra. Lokasinya strategis, dekat dengan kawasan wisata populer seperti GWK, Pantai Dreamland, Jimbaran, dan Pura Uluwatu. Dari pusat Kota Denpasar, kompleks ini dapat dijangkau dalam waktu 30 menit melalui By Pass I Gusti Ngurah Rai.
Pada Jumat (20/6/2025), wartawan JurnalMediaNusa berkesempatan mengunjungi kompleks ini sekaligus melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung Ibnu Batutah. Dalam kesempatan tersebut, wartawan bertemu dengan Harlan Sutarlan, pengunjung asal Ciamis, Jawa Barat, yang datang bersama tiga keponakannya.
“Bagi saya, yang paling menyentuh adalah bersatunya lima tempat ibadah dalam satu lokasi. Ini cerminan bangsa kita yang majemuk,” ujar Harlan.
Ia juga menyampaikan rasa bangga terhadap nilai toleransi yang ditunjukkan Puja Mandala. “Wujud keberagaman ini memperkokoh persatuan dan memberi rasa aman. Ini kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai warga negara Indonesia,” tambahnya, sambil memandangi sejumlah wisatawan asing yang tampak mengagumi keindahan kompleks tersebut.(Wid)