Home / KOLOM / OPINI / Perang Iran-Israel, Jalan Buntu yang Membahayakan Stabilitas Global

Perang Iran-Israel, Jalan Buntu yang Membahayakan Stabilitas Global

Oleh: Redaksi JurnalMediaNusa

Ngawi (JurnalMediaNusa) – Konflik antara Iran dan Israel bukanlah sekadar benturan dua negara di Timur Tengah, tetapi simbol dari kegagalan diplomasi internasional dalam mencegah meluasnya eskalasi berbasis ideologi, agama, dan kepentingan geopolitik.

Sejak lama, hubungan kedua negara telah diwarnai dengan retorika permusuhan, aksi intelijen, dan dukungan terhadap kelompok-kelompok proksi. Ketegangan ini mencapai titik kritis ketika saling serang langsung mulai terjadi secara terbuka. Iran, dengan jaringan proksinya di Lebanon (Hizbullah), Suriah, dan Irak, dan Israel dengan kekuatan militernya yang didukung oleh aliansi Barat, terlibat dalam konflik yang tak lagi bisa disebut “perang bayangan”.

Yang paling dirugikan dalam perang ini bukanlah elit politik di Teheran maupun Tel Aviv, melainkan rakyat sipil. Ribuan nyawa terancam, ekonomi regional terguncang, dan potensi konflik meluas menjadi sangat nyata. Negara-negara seperti Yaman, Irak, bahkan kawasan Laut Merah, ikut terdampak akibat eskalasi ini.

Sayangnya, dunia internasional cenderung bersikap partisan dan gagal menjadi penengah yang efektif. Amerika Serikat cenderung membela Israel, sementara Rusia dan Tiongkok lebih dekat ke Iran. PBB pun tampak lemah menghadapi konflik yang penuh dinamika kekuatan global ini.

Apa Solusinya?

Perang ini tak akan selesai dengan kemenangan militer. Yang dibutuhkan adalah:

1. Intervensi diplomatik aktif dan netral dari negara-negara non-blok, seperti Indonesia, Turki, atau Brasil, yang memiliki rekam jejak dalam menjaga perdamaian.

2. Desakan internasional untuk gencatan senjata dan pembukaan jalur kemanusiaan di seluruh kawasan terdampak.

3. Konsolidasi regional Timur Tengah untuk mengakhiri permainan proksi dan membangun arsitektur keamanan baru tanpa dominasi eksternal.

Tanpa langkah konkret ini, dunia sedang menyaksikan bom waktu yang bisa menyeret wilayah lain ke dalam kekacauan lebih besar, termasuk kawasan Asia dan Eropa.

Perang Iran-Israel bukan hanya soal siapa benar dan siapa salah, tapi soal bagaimana dunia memilih untuk belajar dari sejarah, atau terus mengulang siklus kekerasan yang sama.

Like and Share
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *