Home / EDUKATIF / HEALTH / Paparan Asap Rokok, 233 Warga Ngawi Berisiko Berat Kanker Paru

Paparan Asap Rokok, 233 Warga Ngawi Berisiko Berat Kanker Paru

Ilustrasi edukasi kesehatan tentang bahaya paparan asap rokok yang meningkatkan risiko kanker paru pada warga Ngawi. (Dok.JurnalMediaNusa)

Ngawi (JurnalMediaNusa) – Asap rokok terus menjadi penyebab utama kanker paru-paru di Indonesia. Zat karsinogenik di dalamnya terbukti merusak sel paru secara bertahap, tidak hanya pada perokok aktif tetapi juga perokok pasif.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) UKM dan UKP Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Retno Dewi Sulistiorini, memaparkan hasil pemeriksaan terbaru hingga Agustus 2025 terhadap 3.966 orang. Dari jumlah tersebut, 233 orang atau 5,87 persen masuk kategori risiko berat kanker paru, 2.491 orang atau 62,81 persen tergolong risiko sedang, sementara 31,32 persen lainnya berisiko ringan.

“Data terbaru Agustus 2025 menunjukkan hasil pemeriksaan kanker paru pada 3.966 orang,” kata Retno, Selasa (26/8/2025).

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) UKM dan UKP Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, Retno Dewi Sulistiorini. (Dok.JurnalMediaNusa)

Selain kanker paru, Dinas Kesehatan juga memeriksa penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) melalui kuesioner PUMA. Pemeriksaan ini melibatkan 28.060 warga berusia di atas 40 tahun sebagai bagian dari deteksi dini penyakit paru kronis yang erat kaitannya dengan kebiasaan merokok.

“Pemeriksaan PPOK menggunakan kuesioner PUMA sudah dilakukan kepada 28.060 orang usia di atas 40 tahun,” jelas Retno.

Sebagai langkah pencegahan, sejumlah puskesmas di Ngawi membuka layanan khusus bagi warga yang ingin berhenti merokok. Melalui terapi bertahap, tenaga medis membantu perokok melepaskan ketergantungan mereka. Pemerintah daerah berharap upaya ini mampu menekan jumlah penderita penyakit paru di masa mendatang. (Er)

Like and Share
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *