Petugas dan warga mengevakuasi jenazah pria yang ditemukan tewas gantung diri di hutan jati Desa Karanganyar, Ngawi, Jumat (1/8/2025). (Dok.JurnalMediaNusa)
Ngawi (JurnalMediaNusa) — Seorang pria bernama Ngadimin (46), warga Dusun Banyuasin Barat, Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi, ditemukan tewas gantung diri di sebuah gubuk kawasan hutan jati, Jumat pagi (1/8/2025).
Jasad korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB oleh Sugiyat, warga setempat yang hendak menuju ladangnya di petak 52 D, RPH Bendo, BKPH Payak, wilayah hutan Perhutani yang masuk dalam administrasi Desa Karanganyar.
“Saat saya sampai di gubuk, saya melihat ada orang tergantung. Setelah saya dekati, ternyata itu Pak Ngadimin. Saya langsung memanggil warga,” ungkap Sugiyat.
Temuan tersebut segera dilaporkan kepada Ketua RT setempat, Ngadiono, dan diteruskan kepada Kepala Desa Karanganyar, Slamet Purwadi. Selanjutnya, laporan disampaikan ke Polsek Karanganyar.
Petugas gabungan dari Polsek Karanganyar, Satreskrim Polres Ngawi, serta tim medis dari Puskesmas Karanganyar segera menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasil pemeriksaan awal oleh dr. Rina Pangastuti menyebutkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. “Ciri-ciri yang ditemukan sesuai dengan korban gantung diri, seperti lidah tergigit, cairan keluar dari kemaluan, serta simpul hidup di leher,” jelasnya.
Di lokasi kejadian, petugas menemukan sejumlah barang yang diduga milik korban, antara lain tali senar oranye sepanjang 120 cm, sabit bergagang kayu, botol air mineral, dua gelas kaca, sebungkus tembakau, dan korek api.
Pihak keluarga mengaku bahwa Ngadimin telah dua hari tidak pulang ke rumah. Menurut keterangan mereka, korban mengalami tekanan mental usai ternak sapinya mati akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain itu, korban juga memiliki riwayat sakit lambung dan gangguan kejiwaan. Dalam sebulan terakhir, ia sering menyendiri dan menghindari interaksi sosial.
Keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi, dengan menyampaikan pernyataan resmi kepada pihak kepolisian. Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman Desa.
Kapolsek Karanganyar IPTU Supriyanto, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitarnya, terutama yang sedang mengalami tekanan hidup.
“Saya turut mengucapkan belasungkawa untuk keluarga yang ditinggal dan kita harus lebih peduli antar sesama, khususnya yang sedang mengalami tekanan psikis,” tegasnya.(Bas)